Minggu, 29 September 2024

INFORMASI :

SELAMAT DATANG WEBSITE DESA BANJURPASAR KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

FASILITASI KELOMPOK WPA DESA BANJURPASAR

FASILITASI KELOMPOK WPA DESA BANJURPASAR

Banjurpasar, 4 Desember 2023.  Pemerintah desa Banjurpasar memfasilitasi kelompok warga peduli aids dengan mengadakan pertemuan Senin, 4 Desember 2023 pukul 09.00 WIB di Balai Desa Banjurpasar. Turut hadir Kepala Desa Banjurpasar, Camat Buluspesantren,Bidan Desa, kader posyandu, tokoh agama, tokoh  masyarakat dan pengurus WPA (Warga Peduli Aids) Desa Banjurpasar. Tujuan adanya kegiatan ini untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai HIV Aids dan cara penanganannya serta memberi semangat kepada pengurus WPA agar tetap mengedukasi masyarakat demi  mencegah HIV Aids di Desa Banjurpasar.

Ada dua narasumber yang diundang yaitu  Aris Rahmawan dari Pengurus Administrasi  KPAK Kebumen dan Muslihatun dari UPTD Puskesmas Buluspesantren.  Muslihatun memaparkan mengenai pengertian HIV Aids, penularan HIV Aids, tanda-tanda orang yang terkena HIV Aids hingga pencegahan  agar tidak terkena HIV Aids.

“ Penyakit HIV Aids perlu diperhatikan secara khusus karena sejak dahulu hingga sekarang belum ada obatnya. Sebagian masyarakat masih sering mengucilkan orang yang terkena HIV Aids dan memberikan stigma negative. Jika ada yang terkena HIV Aids berarti orang tersebut memiliki kebiasaan buruk. Realitanya orang yang tidak memiliki kebiasaan buruk pun bisa tertular HIV Aids.” 

Ada beberapa langkah cara pencegahan agar terhindar dari virus ini yaitu saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan, hindari penggunaan narkoba terutama melalui jarum suntik, edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di  masyarakat.

Narasumber kedua, Aris  Rahmawan menjelaskan bahwa kasus HIV Aids di Kabupaten Kebumen tinggi bahkan sekarang menduduki peringkat 16   di Jawa Tengah sedangkan  kecamatan Buluspesantren memiliki 28 kasus per bulan Oktober . 

“Fenomena HIV Aids seperti gunung es. Terlihatnya sedikit ternyata yang belum terdeteksi banyak sekali. Oleh karena itu bagi kelompok WPA di setiap desa harus diaktifkan Kembali program kerjanya. Saling bantu, saling bekerjasama agar masyarakat tidak terkena HIV Aids.” 

Ia pun menambahkan orang yang terkena HIV Aids takut untuk mengungkapkan dengan alasan malu, dikucilkan dll. Padahal seharusnya jika sudah mengetahui terkena HIV harus melaksanakan pengobatan sesegara mungkin agar tidak terkena Aids.

“Mari kita bersama mengedukasi masyarakat mengenai HIV Aids dan bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat.  Stop HIV AIDS 

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter